info medi
aPerseteruan antara warga KampungKebonharjo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang dengan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih memanas.
Kali ini giliran PT KAI melaporkan warga Kebonharjo pemilik akun twitter atas nama Purwo Sumirat ke polisi.
Manajer Humas PT KAI Daop IV Gatut Sutiyatmoko mengatakan, pihaknya melaporkan Sumirat karena telah melakukan teror kepada PT KAI.
“Ini masuk rencana pelaporan ke Polrestabes, terkait ancaman lewat media sosial,” katanya, Jumat (20/5).
Menurutnya, teror melalui media sosial itu meresahkan pegawai PT KAI. Berdasarkan screenshoot twitter yang diterima Tribun Jateng, isi pesan tersebut,
“Saya bersumpah saya akan melukai/bunuh setiap karyawan PT KAI dan saya dan warga akan meneror St Tawang“.
Beberapa saat kemudian, akun twitter Hendi (Hendrar P) milik Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengomentari status Sumirat, isinya, “@purwosumirat jaga kondusifitas mas, tetap tenang“.
Status Sumirat diunggah pada 19 Mei, pukul 00.29 atau beberapa jam sebelum penertiban rumah warga Kebonharjo yang akhirnya berakhir rusuh, Kamis (19/5) pagi.
Ratusan warga menghalangi proses penggusuran sehingga menyebabkan bentrok. Setidaknya tujuh polisi terluka akibat lemparan batu dan paving, sejumlah warga luka karena gas air mata dan peluru karet serta seorang warga meninggal dunia, diduga karena serangan jantung.
PT KAI juga melaporkan warga yang diduga memblokir jalur rel kereta api di Stasiun Tawang saat penggusuran terjadi.
Gatut Sutiyatmoko menuding ada pihak yang sengaja melakukan sabotase dengan memasang potongan bantalan beton di tengah rel, dan mengganjal wesel dengan batu. “Untung saja keburu ketahuan, jadi tidak sampai terjadi kecelakaan,” katanya.
Akibat sabotase itu, menurut Gatut, beberapa kereta api sempat tertahan di stasiun, jadwal keberangkatan kereta api pun tertunda.
Selain tuduhan sabotase, Gatut mengatakan, pihaknya juga akan membuat laporan pidana atas tuduhan lain, yakni pengrusakan prasarana kereta api, di antaranya pengrusakan peralatan persinyalan di Stasiun Tawang.
“Sebagian peralatan persinyalan di stasiun mati,” katanya.
Terpisah, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menegaskan pihaknya akan menindak tegas warga yang melukai polisi saat bentrok di Kebonharjo, Kota Semarang. “Ada anggota yang terluka, pelaku anarkis akan kami kejar. Kami akan tangkap pelakunya,” katanya.
aPerseteruan antara warga KampungKebonharjo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang dengan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih memanas.
Kali ini giliran PT KAI melaporkan warga Kebonharjo pemilik akun twitter atas nama Purwo Sumirat ke polisi.
Manajer Humas PT KAI Daop IV Gatut Sutiyatmoko mengatakan, pihaknya melaporkan Sumirat karena telah melakukan teror kepada PT KAI.
“Ini masuk rencana pelaporan ke Polrestabes, terkait ancaman lewat media sosial,” katanya, Jumat (20/5).
Menurutnya, teror melalui media sosial itu meresahkan pegawai PT KAI. Berdasarkan screenshoot twitter yang diterima Tribun Jateng, isi pesan tersebut,
“Saya bersumpah saya akan melukai/bunuh setiap karyawan PT KAI dan saya dan warga akan meneror St Tawang“.
Beberapa saat kemudian, akun twitter Hendi (Hendrar P) milik Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengomentari status Sumirat, isinya, “@purwosumirat jaga kondusifitas mas, tetap tenang“.
Status Sumirat diunggah pada 19 Mei, pukul 00.29 atau beberapa jam sebelum penertiban rumah warga Kebonharjo yang akhirnya berakhir rusuh, Kamis (19/5) pagi.
Ratusan warga menghalangi proses penggusuran sehingga menyebabkan bentrok. Setidaknya tujuh polisi terluka akibat lemparan batu dan paving, sejumlah warga luka karena gas air mata dan peluru karet serta seorang warga meninggal dunia, diduga karena serangan jantung.
PT KAI juga melaporkan warga yang diduga memblokir jalur rel kereta api di Stasiun Tawang saat penggusuran terjadi.
Akibat sabotase itu, menurut Gatut, beberapa kereta api sempat tertahan di stasiun, jadwal keberangkatan kereta api pun tertunda.
Selain tuduhan sabotase, Gatut mengatakan, pihaknya juga akan membuat laporan pidana atas tuduhan lain, yakni pengrusakan prasarana kereta api, di antaranya pengrusakan peralatan persinyalan di Stasiun Tawang.
“Sebagian peralatan persinyalan di stasiun mati,” katanya.
Terpisah, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menegaskan pihaknya akan menindak tegas warga yang melukai polisi saat bentrok di Kebonharjo, Kota Semarang. “Ada anggota yang terluka, pelaku anarkis akan kami kejar. Kami akan tangkap pelakunya,” katanya.
Post a Comment