info media
Nurlista, 25, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Nyangegeng, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, tewas terjatuh dari lantai 3 saat bekerja di rumah majikannya di Mesir. Keluarga sempat mengalami kesulitan untuk memulangkan jenazah lantaran status ketenagakerjaannya ilegal.
Informasi yang dihimpun dari keluarga menyebutkan, Nurlista bekerja di rumah milik Mohammed Mostafa Amin, di daerah Zamalek, Giza, Mesir. Jenazah segera dipulangkan dibiayai oleh majikan Nurlista.
Suami Nurlista, Junaedi, 33, mengatakan istrinya mengalami kecelakaan kerja dan meninggal pada Jumat 13 Mei 2016. Keluarga sempat kesulitan untuk memulangkan jenazah lantaran agen yang memberangkatkan Nurlista sulit dihubungi.
"Saya tahu informasi ini dari teman istri yang sama-sama kerja di sana. Alhamdulillah sekarang sudah ada titik terang, jenazah akan dipulangkan ke rumah duka hari ini," kata Junaedi, kepada Metrotvnews.com, Kamis (19/05/2016).
Saat pemberangkatan, Nurlista dan keluarga tak tahu bahwa status bekerja di Mesir, ilegal. Nurlista bekerja di Mesir sejak 15 September 2015. Selama bekerja, Nurlista kerap meminta pulang lantaran mengetahui statusnya ilegal.
"Tiap telepon minta pulang. Kata dia visanya cuma empat bulan dan sekarang sudah tidak berlaku," kata Junaedi.
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari KBRI di Kairo, Mesir, jenazah telah dipulangkan pada Rabu 18 Mei kemarin. Majikan Nurlista membiayai pemulangan jenazah dengan membayar Rp 26,7 juta dan dipulangkan dengan maskapai Turkish Airlines.
Nurlista, 25, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Nyangegeng, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, tewas terjatuh dari lantai 3 saat bekerja di rumah majikannya di Mesir. Keluarga sempat mengalami kesulitan untuk memulangkan jenazah lantaran status ketenagakerjaannya ilegal.
Informasi yang dihimpun dari keluarga menyebutkan, Nurlista bekerja di rumah milik Mohammed Mostafa Amin, di daerah Zamalek, Giza, Mesir. Jenazah segera dipulangkan dibiayai oleh majikan Nurlista.
Suami Nurlista, Junaedi, 33, mengatakan istrinya mengalami kecelakaan kerja dan meninggal pada Jumat 13 Mei 2016. Keluarga sempat kesulitan untuk memulangkan jenazah lantaran agen yang memberangkatkan Nurlista sulit dihubungi.
"Saya tahu informasi ini dari teman istri yang sama-sama kerja di sana. Alhamdulillah sekarang sudah ada titik terang, jenazah akan dipulangkan ke rumah duka hari ini," kata Junaedi, kepada Metrotvnews.com, Kamis (19/05/2016).
Saat pemberangkatan, Nurlista dan keluarga tak tahu bahwa status bekerja di Mesir, ilegal. Nurlista bekerja di Mesir sejak 15 September 2015. Selama bekerja, Nurlista kerap meminta pulang lantaran mengetahui statusnya ilegal.
"Tiap telepon minta pulang. Kata dia visanya cuma empat bulan dan sekarang sudah tidak berlaku," kata Junaedi.
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari KBRI di Kairo, Mesir, jenazah telah dipulangkan pada Rabu 18 Mei kemarin. Majikan Nurlista membiayai pemulangan jenazah dengan membayar Rp 26,7 juta dan dipulangkan dengan maskapai Turkish Airlines.
Post a Comment