andi andi Author
Title: Penjaga Barong Banyuwangi Alias Sucipto, Rumahnya Jadi Jujukan Orang-Orang Penting
Author: andi
Rating 5 of 5 Des:
Penjaga Barong Banyuwangi Alias Sucipto, Rumahnya Jadi Jujukan Orang-Orang Penting SaveNews. Info | BANYUWANGI - Sucipto, Adalah gene...
Penjaga Barong Banyuwangi Alias Sucipto, Rumahnya Jadi Jujukan Orang-Orang Penting



SaveNews. Info | BANYUWANGI - Sucipto, Adalah generasi keenam juru kunci penjaga Barong Desa Kemiren, Banyuwangi.

Siapa sebenarnya Sucipto? Mengapa sosoknya begitu penting di kebudayaan Kemiren dan Banyuwangi.
Mengecek bapak dua anak tersebut, tidak menyangka apabila vida adalah orang penting. Sucipto terlihat biasa saja. Malahan banyak orang yang muncu ke rumahnya untuk pijat.
Saat bertandang ke griya Sucipto, dia mengenakan pakaian biasa saja. Mengenakan kemeja, dan celana hitam yang penuh kantung. Apabila nyata tamu, biasanya ditempatkan dalam pelataran samping rumahnya. Kopi dan pecel ayam jadi suguhannya.
Itu apabila musim duren, juga akan disuguhkan.
Di bawah kepemimpinannya Barong Kemiren mulai dikenal negara internasional. Apalagi Pemkab Banyuwangi getol mempromosikan pariwisata. Anyar saja Barong Kemiren pentas di Frankrut Jerman di dalam 2015, dan Belanda di 2012.
Bahkan rumah Sucipto, juga sempat menjadi kawasan pembuatan video clip penyanyi jazz, Syahrani.
Mayoritas semuanya orang kenal Sucipto. Malahan rumah Sucipto telah lumrah didatangi oleh tamu-tamu berharga Banyuwangi, termasuk Duta Lebih besar Amerika Serikat untuk Dalam negri, Robert O Blake Junior, beberapa waktu lalu.
Griya Sucipto bergaya khas griya Osing. Pelatarannya luas, dengan kayu sebagai bahan basis rumahnya. Rumah itu dapat dipindahkan layaknya rumah Osing pada dasarnya.
Rumah sekarang selalu menjadi jujukan jika terdapat tamu-tamu Banyuwangi yang ingin mengetahui atau mempelajari kebudayaan asli kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini.
"Saya lahir di griya ini, " kata Sucipto kepada Surya (TRIBUNnews. contendo Network)
Di rumah tersebut, Sucipto biasanya menceritakan terhadap Barong pada tamu-tamunya. Barong Kemiren berbeda dengan barong-barong lainnya. Tiap bagian dri Barong memiliki arti. Contohnya dua sayap yang bermakna terbanglah tinggi untuk menemukan pekerjaan.
Mulut barong kerap terbuka jangan sampai kelaparan. Ansang, yang bermakna gak usah iri atau dengki bila ada kerabat atau tetangga bisa memiliki barang-barang lainnya. Mahkota yang berbentuk kubah masjid, bermakna untuk kerap ingat pada Tuhan.
Keling berbentuk garuda yang menghadap ke belakang, memiliki maksud selalu mengingat keturunan, gak usah sampai mereka kelaparan.
Sedangkan sungut tadinya mata, mesti siap menghadapi siapapun yang datang padamu. Jangan cemberut, harus selalu ramah. Kemudian makna-makna dari Barong sebagainya.
Menjadi juru kunci Barong, tidaklah sembarang orang. Bukan ada pungutan suara, tidak merupakan pula melalui voting. Tetapi dari wangsit yang nampak secara tiba-tiba.
Setiap juru kunci merasakan hal tersebut. Mereka adalah orang seleksian yang dipilih secara spesial kadang tak masuk nalar.
Sucipto terpilih di umur 23 tahun. Sucipto tena ingat betul, saat tersebut Kamis malam. Di hadapan pintu rumahnya tiba-tiba nampak anak panah berwarna hijau. Saat itu, Sucipto kag berani keluar karena takut.
Lama kelamaan, anak panah itu berubah menjadi cahaya mirip cahaya bulan. Sucipto kian takut bahkan menggigil. Dia tidak berani berbisnis pintu.
"Saya sangat ketakutan dan menggigil. Saya bukan tahu itu apa, very well kata pria kelahiran twenty eight Agustus 1963 tersebut pada Surya (TRIBUNnews. com Network).
Tidak berapa lama, muncu Safii, juru kunci keturunan kelima ke rumah Sucipto. Dia langsung mengucapkan selamat pada Sucipto.
"Sejak itulah saya menjadi generasi keenam, " kata suami Holilah itu.
Di bawah leader Sucipto, Barong Kemiren sekarang terus berkembang. Sucipto melancarkan regenerasi pada Barong Kemiren.
Jika selama lima keturunan hanya ada satu, seperti Tresno Budoyo, Sucipto membentuk dua generasi baru, Sapujagat dan Sawung Alit.
Tresno Budoyo diisi oleh pemain-pemain tua yang berusia thirty five tahun ke atas. Jaman ini terdapat 40 jamaah. Sedangkan Sapujagat juga diketahui dengan Barong Lancing (pemuda) yang berisi pemain berusia 20-30 tahun. Terdapat forty five orang di Sapujagat.
Sedangkan Sawung Alit merupakan Barong yang diisi pemain-pemain anak-anak dan remaja. Mereka tena duduk di bangku SMP.
"Ini untuk regenerasi agar Barong Kemiren tidak punah. Karena Barong Kemiren, mesti dimainkan oleh orang Kemiren asli, " kata pria yang tidak sampai lulus SMP itu.
Kini sebutan Barong Kemiren telah melimpah dikenal, dan sering melancarkan pementasan. Namun bukan bertanda itu membuat Sucipto kaya raya. Uang yang dicapai dari pementasan hanya patut dibagikan pada pemain kemudian biaya operasional.
Bahkan Sucipto sering mengeluarkan dana pribadi untuk acara-acara adat dalam Kemiren. Seperti selamatan Ider Bumi, di hari lebaran kedua. Senin dan Jumat pertama pada bulan haji.
Bahkan untuk menggapai cita-citanya, membangun sanggar Barong Kemiren, Sucipto masih belum sanggup. Selama ini, tempat latihan Barong Kemiren, selalu pada rumah juru kunci. Kaga ada sanggar tetap yang bisa digunakan untuk melestarikan Barong Kemiren.
"Satu cita-cita saya yang belum terwujud. Membangun sanggar, " sebutan Sucipto kepada Surya (TRIBUNnews. com Network).


Penulis: Haorrahman
Editor: Andigentho
Sumber: Surya.co.id

About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top