Dokter Rahmat Arisatoto: Terkesan saat Tangani Korban AirAsia QZ8501
Penulis: Parmin
Editor: Parmin
Sumber: SURYA.co.id
SURYA.co.id | SURABAYA - Tida hari tanpa kegiatan sosial. Begitu semboyan dokter Rahmat Arisatoto.
Dokter alumnus Universitas Hang Tuah Surabaya ini hampir setiap hari waktunya dia habiskan untuk kegiatan sosial. Termasuk melayani warga miskin dalam bakti sosial kesehatan.
Namun bagi dokter kelahiran 1968 ini peristiwa mengesankan dalam kariernya saat dirinya terlibat penanganan korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada Desember 2014 silam.
Saat itu, dokter Ahmad, begitu biasa dia dipanggil, terlibat dalam Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim.
DVI adalah suatu prosedur standar yang dikembangkan Interpol (International Criminal Police Organization) untuk mengidentifikasi korban yang meninggal akibat bencana massal.
"Kami merasa lega kalau berhasil membantu keluarga korban (AirAsia)," ujar dia, Selasa (5/4/2016).
Dokter dikarunia dua anak ini merasa ibah saat melihat keluarga korban menangis, menjerit karena kehilangan keluarganya.
Itulah salah satu alasan mengapa dirinya mengaku plong apabila bersama dokter forensik berhasil mengidentifikasi seorang korban.
Kegiatan kemanusiaan bagi dokter Ahmad tidak pernah putus. Terbaru dia bersama teman sejumlah dokter menggelar bakti kesehatan di daerah Krembangan Surabaya.
Sasarannya tentu warga miskin di wilayah itu. "Itung -itung berbagi sehat kepada sesama," pungkasnya.
Penulis: Parmin
Editor: Parmin
Sumber: SURYA.co.id
Post a Comment